Makassar 1 November 2024 - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulawesi Selatan sebagai tindak lanjut dari pengukuran intervensi serentak pencegahan stunting.

Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulawesi Selatan dibuka oleh Pj. Gubernur Sulsel, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H. Kepala DP3A-Dalduk KB Sulsel, Hj. Andi Mirna, S.H., turut hadir dalam rapat tersebut didampingi oleh Kepala Bidang Perencanaan Keluarga, Hj. Aryani Aruji, S.E., M.M.

dalam sambutannya, Prof. Zudan mengemukakan bahwa Pemerintah menetapkan stunting sebagai prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024 dengan target penurunan 14% pada 2024, namun perkiraan terbaru menunjukkan kemungkinan target ini tidak tercapai. Sebagai respon, Kementerian PPN/Bappenas memperbarui target prevalensi stunting nasional menjadi 18,8% pada 2025 dan untuk Sulawesi Selatan sebesar 23,9%, serta 6,1% pada 2045. Dalam lima tahun terakhir, stunting di Sulawesi Selatan menurun dari 30,6% pada 2019 menjadi 27,4% pada 2023, meskipun 11 kabupaten/kota menunjukkan peningkatan. Pengukuran serentak pada Juni 2024 mencatat cakupan balita yang diukur mencapai 99,92%. Untuk mencapai target, diperlukan penanganan terpadu, lintas sektor, dan intervensi spesifik pada keluarga berisiko stunting, didukung kolaborasi TPPS, TPK, dan KPM untuk memastikan layanan tepat sasaran.