Makassar 26 Agustus 2025 - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3A-Dalduk KB) Provinsi Sulawesi Selatan, Hj. Andi Mirna, S.H., menjadi narasumber pada kegiatan penguatan Hak Asasi Manusia dengan tema Pulih, Kuat, Berdaya: Hak Kesehatan Mental untuk Perempuan Masa Kini, yang diikuti oleh peserta dari shelter warga Kecamatan Manggala, Makassar.
Dalam paparannya, Andi Mirna menegaskan bahwa isu kesehatan mental memiliki keterkaitan erat dengan pola asuh keluarga dan perkembangan teknologi. Ia menjelaskan bahwa tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan saat ini sebagian besar dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni pengasuhan yang keliru serta penggunaan teknologi yang tidak terkendali. Teknologi digambarkan sebagai pisau bermata dua karena di satu sisi mampu memberi manfaat dalam mendukung pendidikan dan kreativitas anak, namun di sisi lain berpotensi menimbulkan kekerasan, pelecehan, bahkan kerusakan mental apabila digunakan tanpa pengawasan.
Selain itu, pola pengasuhan yang salah juga berkontribusi pada kerentanan mentalitas anak. Pengasuhan yang penuh kekerasan atau minim perhatian dapat berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak, yang pada akhirnya juga membebani perempuan sebagai pilar utama dalam keluarga. Kondisi ini diperburuk dengan fenomena menyimpangnya adab dan akhlak anak-anak, seperti kurangnya rasa hormat kepada orang tua, melemahnya etika pergaulan, hingga sikap individualistis yang dipicu oleh pola asuh yang kurang tepat dan paparan teknologi yang berlebihan.
Lebih lanjut, ia mendorong adanya perubahan pola kehidupan anak sehari-hari dengan mengutamakan aktivitas fisik, permainan nyata bersama teman sebaya, dan interaksi langsung dalam keluarga. Menurutnya, hal tersebut lebih bermanfaat dibanding membiarkan anak terlalu lama tenggelam dalam game online yang berisiko membuat mereka terisolasi, menyimpang dari nilai-nilai moral, dan mengalami gangguan kesehatan mental.