Sarana

DP3A-DALDUK KB Prov Sulsel : (0411) 2456789

Operator Aplikasi Inzting Kab/Kota diminta Lebih Intens berkomunikasi dengan Tim Teknis TPPS Prov. Sulsel terkait kendala penggunaan aplikasi Inzting Sulsel.

  • Home
  • Berita
  • Operator Aplikasi Inzting Kab/Kota diminta Lebih Intens berkomunikasi dengan Tim Teknis TPPS Prov. Sulsel terkait kendala penggunaan aplikasi Inzting Sulsel.
Images
Images
  • By admin Dp3a
  • 272 Dilihat

Operator Aplikasi Inzting Kab/Kota diminta Lebih Intens berkomunikasi dengan Tim Teknis TPPS Prov. Sulsel terkait kendala penggunaan aplikasi Inzting Sulsel.

Dalam upaya menangani masalah stunting di Sulsel, aplikasi inzting telah menjadi salah satu alat penting. Namun, seperti yang diungkapkan dalam laporan terbaru, penggunaan aplikasi ini tidak terlepas dari beberapa kendala yang perlu segera ditangani.

Maka dari itu dalam rangka meningkatkan efektivitas penanggulangan masalah stunting di Sulawesi Selatan, DP3A-Dalduk KB Prov. Sulsel menggelar kegiatan rapat koordinasi yang membahas kendala dalam penggunaan aplikasi inzting. Acara yang berlangsung di Hotel Dalton ini resmi dibuka oleh dr. Andi Mappatoba, MH, MBA,DTAS mewakili Pj. Gubernur Sulsel bersama Kepala DP3A-Dalduk KB Prov. Sulsel, Hj.Andi Mirna, S.H yang turut menggarisbawahi pentingnya penanganan masalah stunting bagi kesejahteraan masyarakat Sulsel.

Andi Mappatoba dalam sambutannya menyoroti Kenaikan angka prevalensi stunting di Sulawesi Selatan pada tahun 2024. terjadi inkonsistensi dalam penurunan persentase angka stunting. Meskipun tercatat penurunan sebesar 0,2% pada tahun 2023, namun angka tersebut kembali naik sebesar 0,2% pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan yang telah dilakukan belum sepenuhnya efektif.

Dalam upaya penanggulangan masalah ini, para ahli dan pengambil kebijakan menekankan perlunya melihat kasus stunting secara komprehensif, spesifik, dan sensitif agar upaya penurunan dapat berjalan secara linier.

Ia menambahkan, untuk menghadapi tantangan ini, pentingnya kerja sama kolaboratif terus ditekankan. Operator aplikasi inzting diminta untuk lebih intens berkomunikasi dengan tim teknis sekretariat penurunan stunting guna mengembangkan aplikasi lebih baik di masa depan.

Anda Mappatoba juga menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel, Pemerintah Kabupaten Takalar, dan BKKBN yang telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk pengembangan aplikasi sistem pencegahan stunting terintegrasi. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat output data yang tersedia, membuatnya lebih lengkap dan terupdate dengan tepat waktu, sehingga dapat menjawab kebutuhan instansi terkait yang menangani stunting.

Dalam konteks ini, DP3A-Dalduk KB Prov. Sulsel juga mendapat apresiasi atas dedikasinya dalam upaya menurunkan angka stunting. Upaya bersama semua pihak menjadi kunci dalam mengatasi tantangan kompleks ini, dan kerja keras DP3A-Dalduk KB Prov. Sulsel bersama Mitra sangat diapresiasi karena kontribusinya yang signifikan.

Komitmen bersama untuk terus bekerja keras dalam upaya menurunkan angka stunting menjadi landasan kuat dalam menghadapi tantangan di masa depan, dengan harapan menciptakan generasi yang lebih sehat dan kuat di Sulawesi Selatan.

Kepala DP3A-Dalduk KB Prov. Sulsel Hj. Andi Mirna, S.H yang hadir langsung juga mengemukakan bahwa Dari Pantauan TPPS Sulsel, 90 indikator yang dipantau telah menunjukkan progres yang positif, dengan 65 di antaranya telah terpenuhi. Namun, masih terdapat kabupaten/kota di seluruh Sulsel yang menghadapi kesulitan dalam penginputan data. Bahkan, ada yang belum mengirimkan data sama sekali.

Selain Itu mengutip pernyataan Kemenkes RI, Andi Mirna mengemukakan bahwa Salah satu penyebab utama rendahnya penurunan angka stunting adalah belum ditemukannya model implementasi yang sesuai di lapangan. Perlu adanya penyesuaian antara implementasi dengan program-program yang telah ada untuk mencapai hasil yang lebih optimal.

Oleh karena itu Andi Mirna berharap dalam menghadapi kendala ini, kolaborasi dan keselarasan data menjadi kunci utama. Penurunan angka stunting bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan sendirian, melainkan memerlukan kerja sama dari berbagai pihak.