Makassar, 7 Agustus 2024 - Dalam upaya menurunkan angka stunting di Provinsi Sulawesi Selatan, DP3A-Dalduk KB Prov. Sulsel menekankan pentingnya koordinasi terstruktur dan konvergensi antar pemangku kepentingan. Untuk itu, DP3A-Dalduk KB Sulsel melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Semester 1 di Kabupaten Soppeng.
Berdasarkan data survei dari Sistem Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Kabupaten Soppeng pada tahun 2022 tercatat sebesar 26,9%, sedangkan pada tahun 2023 mengalami penurunan menjadi 24%. Monev ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian penurunan stunting dan efektivitas program yang telah dijalankan selama periode tersebut.
Kepala DP3A-Dalduk KB Sulsel, Hj. Andi Mirna, S.H menekankan bahwa penanganan stunting memerlukan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sektor kesehatan, pendidikan, serta komunitas lokal. Koordinasi yang terstruktur dan konvergensi program di berbagai sektor diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih signifikan dalam upaya penurunan stunting.
Monev TPPS Semester 1 di Soppeng ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kemajuan yang telah dicapai, mengidentifikasi berbagai hambatan, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk mempercepat penurunan angka stunting di daerah tersebut. Dengan data yang ada, upaya perbaikan dan penguatan program dapat dilakukan secara lebih efektif.