Kepala DP3A-Dalduk KB Provinsi Sulawesi Selatan, Hj. Andi Mirna, S.H., hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penanganan Pencatatan dan Pelaporan Kasus yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Maros, Senin (14/07).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Maros, Andi Syafril Chaidir Syam, yang dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap penguatan sistem perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Maros. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh elemen yang selama ini telah bekerja keras dalam mencegah dan menangani kekerasan.
“Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak—baik dari unsur pemerintah, masyarakat, maupun mitra layanan—yang telah berkontribusi nyata dalam upaya melindungi perempuan dan anak. Peran serta berbagai pihak sangat menentukan arah pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” ujar Bupati Maros.
Bimtek ini diikuti oleh para petugas teknis dari UPTD PPA, Puspaga, serta berbagai instansi dan mitra kerja yang bergerak di bidang perlindungan perempuan dan anak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan, serta mendorong koordinasi yang lebih solid antar pemangku kepentingan.
Dalam paparannya, Hj. Andi Mirna menekankan bahwa perlindungan perempuan dan anak bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Ia mengajak peserta untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan mendukung tumbuh kembang anak serta perlindungan perempuan dari segala bentuk kekerasan.
“Perempuan dan anak adalah pilar keluarga dan generasi penerus bangsa. Jika mereka tidak terlindungi, maka masa depan bangsa ikut terancam. Kesejahteraan dan kemajuan bangsa dimulai dari keluarga yang aman dan anak-anak yang tumbuh dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hj. Andi Mirna juga menyoroti tantangan baru yang dihadapi anak-anak di era digital saat ini. Kemajuan teknologi, meski membawa manfaat, juga membuka celah risiko kekerasan berbasis daring, seperti perundungan digital dan eksploitasi. Oleh karena itu, ia mendorong peningkatan literasi digital bagi keluarga dan penguatan pengawasan berbasis komunitas.
“Kita tidak bisa menghindari teknologi, tapi kita bisa mengajarkan anak cara menggunakannya dengan bijak dan aman. Ini adalah bagian penting dari perlindungan di era sekarang,” tambahnya.
Beliau mengapresiasi langkah DP3A Kabupaten Maros dalam menyelenggarakan bimtek ini sebagai bentuk nyata komitmen daerah untuk memperkuat sistem pelaporan dan respons layanan. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya berdampak teknis, tetapi juga membangun gerakan bersama yang lebih luas di masyarakat.